Total Tayangan Halaman

Minggu, 08 Januari 2012



DICKY EKA PUTRA
12211063
DASAR PEMASARAN
Pemasaran adalah salah satu kegiatan dalam perekonomian yang membantu dalam menciptakan nilai ekonomi. Nilai ekonomi itu sendiri menentukan harga barang dan jasa. Faktor penting dalam menciptakan nilai tersebut adalah produksi, pemasaran dan konsumsi. Pemasaran menjadi penghubung antara kegiatan produksi dan konsumsi.
Banyak ahli yang telah memberikan definisi atas pemasaran ini. Definisi yang diberikan sering berbeda antara ahli yang satu dengan ahli yang lain. Perbedaan ini disebabkan karena adanya perbedaan para ahli tersebut dalam memandang dan meninjau pemasaran. Dalam kegiatan pemasaran ini, aktivitas pertukaran merupakan hal sentral. Pertukaran merupakan kegiatan pemasaran dimana seseorang berusaha menawarkan sejumlah barang atau jasa dengan sejumlah nilai keberbagai macam kelompok social untuk memenuhi kebutuhannya. Pemasaran sebagai kegiatan manusia diarahkan untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan melalui proses pertukaran. Definisi yangpaling sesuai dengan tujuan tersebut adalah :
Pemasaran adalah suatu proses social dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan prosuk yang bernilai kepada pihak lain (Kotler, 1997).
 Definisi pemasaran ini bersandar pada konsep inti yang meliputi kebutuhan (needs), keinginan (wants), dan permintaan (demands).
Manusia harus menemukan kebutuhannya terlebih dahulu, sebelum ia memenuhinya. Usaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut dapat dilakukan dengan cara mengadakan suatu hubungan. Dengan demikian pemasaran bia juga diartikan suatu usaha untuk memuaskan kebutuhan pembeli dan penjual (Swasta, 1996).
Penanganan proses pertukaran memerlukan waktu dan keahlian yang banyak. Manajemen pemasaran akan terjadi apabila sekurang-kurangnya satu pihak dari pertukaran potensial memikirkan cara untuk mendapatkan tanggapan dari pihak lain sesuai dengan yang diinginkannya. Dengan demikian, manajemen pemasaran dapat diartikan :
Pemasaran adalah salah satu kegiatan dalam perekonomian yang membantu dalam menciptakan nilai ekonomi. Nilai ekonomi itu sendiri menentukan harga barang dan jasa. Faktor penting dalam menciptakan nilai tersebut adalah produksi, pemasaran dan konsumsi. Pemasaran menjadi penghubung antara kegiatan produksi dan konsumsi.

Definisi ini mengakui bahwa manajemen pemasaran adalah proses yang melibatkan analisa, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian yang mencakup barang, jasa dan gagasan yang tergantung pada pertukaran dengan tujuan menghasilkan kepuasan bagi pihak-pihak yang terkait.
Manajemen pemasaran dapat diterapkan pada semua bidang usaha. Dalam manajemen terdapat fungsi penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan atau penerapan serta pengawasan. Tahap perencanan merupakan tahap yang menentukan terhadap kelangsungan dan kesuksesan suatu organisasi pemasaran. Proses perencanaan merupakan satu proses yang selalu memandang ke depan atau pada kemungkinan masa akan datang termasuk dalam pengembangan program, kebijakan dan prosedur untuk mencapai tujuan pemasaran.
Suatu perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya harus efi menjalankan konsep pemasaran agar keuntungan yang diharapkan dapat terealisasi dengan baik. Ini menandakan bahwa kegiatan pemasaran dalam perusahaan harus dikoordinasi dan dikelola dengan cara yang labih baik.
Falsafah konsep pemasaran bertujuan untuk memberikan kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan konsumen. Kegiatan perusahaan yang berdasar pada konseop pemasaran ini harus diarahkan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Secara definitive dapat dikatakan bahwa konsep pemasaran adalah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomis dan social bagi kelangsungan hisup perusahaan (Swasta, 1996).
Dari definisi tersebut, perusahaan memiliki konsekuensi seluruh kegiatan perusahaan harus diarahkan untuk mengetahui kebutuhan konsumen dan mampu memberikan kepuasan agar mendapat laba dalam jangka panjang. Organisasi perusahaan yang menerapkan konsep pemasaran ini disebut organisasi pemasaran.
Konsep pemasaran juga menyatakan bahwa kunci untuk meraih tujuan organisasi adalah menjadi lebih efektif daripada para pesaing dalam memadukan kegiatan pemasaran guna menetapkan dan memuaskan kebutuhan pasar sasaran (Kotler, 1997). Konsep pemasaran ini bersandar pada empat pilar, yaitu : pasar sasaran, kebutuhan pelanggan, pemasaran terpadu dan profitabilitas.
Dewasa ini konsep pemasaran mengalami perkembangan yang semakin maju sejalan dengan majunya masyarakat dan teknologi. Perusahaan tidak lagi berorientasi hanya pada pembeli saja, akan tetapi berorientasi pada masyarakat atau manusia. Konsep yang demikianlah yang disebut dengan konsep pemasaran masyarakat (Swasta, 1996).
Selanjutnya akan dibahas tiga factor penting yang digunakan sebagai dasar dalam konsep pemasaran (Swasta, 1996) :
a.       Orientasi konsumen
Pada intinya, jika suatu perusahaan ingin menerapkan orientasi konsumen ini, maka :
1. Menentukan kebutuhan pokok dari pembeli yang akan dilayani dan dipenuhi.
2. Memilih kelompok pembeli tertentu sebagai sasaran dalam penjualan.
3. Menentukan produk dan program pemasarannya.
4.Mengadakan penelitian pada konsumen untuk mengukur, menilai dan menafsirkan keinginan, sikap serta tingkah laku mereka.
5.Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik, apakah menitikberatkan pada mutu yang tinggi, harga yang murah atau model yang menarik.
b.   Koordinasi dan integrasi dalam perusahaan
Untuk memberikan kepuasan secara optimal kepada konsumen, semua elemen pemasaran yang ada harus diintegrasikan. Hindari adanya pertentangan antara perusahaan dengan pasarnya. Salah satu cara penyelesaian untuk mengatasi masalah koordinasi dan integrasi ini dapat menggunakan satu orang yang mempunyai tanggung jawab terhadap seluruh kegiatan pemasaran, yaitu manajer pemasaran. Jadi dapat disimpulkan bahwa setiap orang dan bagian dalam perusahaan turut serta dalam suatu upaya yang terkoordinir untuk memberikan kepuasan konsumen sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.
c.   Mendapatkan laba melalui pemuasan konsumen
Salah satu tujuan dari perusahaan adalah untuk mendapatkan profit atau laba. Dengan laba tersebut perusahaan bisa tumbuh dan berkembang dengan kemampuan yang lebih besar. Sebenarnya laba merupakan tujuan umum dari sebuah perusahaan. Banyak perusahaan yang mempunyai tujuan lain disamping laba. Dengan menggunakan konsep pemasaran ini, hubungan antara perusahaan dan konsumen akan dapat diperbaiki yang pada akhirnya akan menguntungkan bagi perusahaan.
Pasar terdiri atas pembeli dan pembeli berbeda dalam banyak hal. Pasar dapat dibedakan atau disegmentasikan dalam berbagai cara. Pasar bisa diartikan sebagai orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk belanja dan kemauan untuk membelanjakannya. Adapun istilah segmentasi pasar dapat didefinisikan sebagai berikut :
Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk ke dalam satuan-satuan pasar (segmen pasar) yang bersifat homogen (Swasta, 1996).
 Segmentasi pasar ini merupakan suatu falsafah yang berorientasi pada konsumen. Falsafah ini menunjukan usaha untuk meningkatkan ketepatan penetapan sasaran dari suatu perusahaan. Segmen pasar ini dapat dibentuk dengan banyak cara. Dengan mengacu pada demografi atau gaya hidup, segmentasi pasar dapat dilakukan. Ada beberapa pola berbeda yang akan muncul dalam melakukan segmenatasi pasar ini, yaitu : preferesi homogen, preferensi yang tersebar dan preferensi terkelompok (Kotler, 1997).
Dengan menyatukan program pemasaran yang ditujukan kepada segmen-segmen pasar yang dituju, manajemen dapat melaksanakan pemasaran dengan lebih baik dan dapat menggunakan sumberdaya pemasaran secara efisien. Segmentasi pasar dapat membantu manajemen dalam hal menyalurkan uang dan usaha ke pasar potensial yang paling menguntungkan, merencanakan produk yang dapat memenuhi permintaan pasar, menentukan cara-cara promosi yang paling efektif, memilih media advertensi, dan mengatur waktu yang sebaik-baiknya.
Dalam melakukan segmentasi pasar ini juga perlu suatu alasan yang cukup baik, misalnya, adanya pasar yang bersifat dinamis dan adanya pasar untuk suatu produk tertentu. Akan tetapi tidak semua segmentasi pasar yang dilakukan efektif. Dengan demikian perlu suatu upaya agar segmentasi pasar yang dilakukan itu berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Ada beberapa hal yang mungkin perlu untuk diperhatikan dalam melakukan segmentasi, diantaranya : dapat diukur, dalam jumlah besar, dapat diakses dengan mudah, bisa dibedakan serta dapat diambil tindakan.
Perusahaan yang mengidentifikasi segmen pasarnya harus bisa mengevaluasi berbagai segmen dan memutuskan berapa banyak segmen yang akan dimasuki.  Ada dua factor penting yang mesti diperhatikan dalam melakukan evaluasi segmen pasar, yaitu  daya tarik segmen secara keseluruhan dan sumberdaya perusahaan (Kotler, 1997). Setelah evaluasi dilakukan, perusahaan kemudian mengambil keputusan seberapa banyak segmen yang akan dilayani. Pada tahap evaluasi, ada berapa hal tambahan yang dapat dijadikan pertimbangan untuk memilih segmen yaitu pilihan etika atas pasar sasaran, interelasi dan segmen-super, rencana serangan segmen per segmen dan kerjasama antarsegmen.

Pengertian dan Karakteristik Jasa
Definisi jasa belum digunakan secara luas oleh pemasar. Ini berkaitan dengan sulitnya diketahui batasan-batasan yang jelas antara organisasi atau unit usaha yang menjadi bagian dari penyaluran barang dengan organisasi yang yang menawarkan jasa.
Dengan demikian jasa, khususnya yang menyangkut jasa pertukaran dapat didefinisikan sebagai :
Jasa adalah barang yang tidak kentara (intangible product) yang dibeli dan dijual di pasar melalui suatu transaksi pertukaran yang saling memuaskan (Swasta, 1996).
 Unsur penting dalam pengertian tersebut adalah bahwa jasa merupakan suatu produk yang tidak kentara, artinya barang yang dipertukarkan dengan uang adalah suatu yang tidak berwujud. Jasa juga merupakan produk yang tidak bisa ditimbun atau ditumpuk dalam suatu gudang sambil menunggu penjualan. Penyaluran jasa kebanyakannya langsung dari produsen ke konsumen.
Produk jasa ini banyak macam dan jenisnya. Secara umum ada perbedaan antara barang dan jasa yang dapat dilihat, misalnya, pembelian jasa dipengaruhi oleh motif dan emosi, jasa tidak berwujud, bersifat tidak tahan lama, tidak dapat disimpan, mementingkan unsur manusia, distribusi langsung, tidak memiliki standar dan keseragaman serta jasa tidak terlalu mementingkan adanya peramalan permintaan.
Menurut Alma (1992) konsep tidak berwujud pada jasa mengandung dua arti yang keduanya merupakan tantangan bagi pemasaran, yaitu :
·        sesuatu yang tidak dapat disentuh, tidak dapat dipahami.
·        Sesuatu yang tidak dapat didefinisikan, tidak mudah diformulasikan
Untuk pemasaran jasa ini diperlukan pemikiran yang lebih jauh bagi para pelaksana dibandingkan dengan pemasaran barang.
Sifat – Sifat Khusus Pemasaran Jasa
Dalam pelaksanaan pemaaran jasa oleh pemasar, ada sifat khusus yang membedakan pemasaran jasa dengan pemasaran barang. Sifat khusus tersebut menurut Alma (1992) adalah sebagai berikut :
a. Menyesuaikan dengan selera konsumen
Gejala ini ditandai dengan pasar pembeli yang lebih dominan dalam suasana pasaran jasa. Kualitas jasa yang ditawarkan tidak dapat dipisahkan dari mutu yang menyediakan jasa. Dalam industri dengan tingkat hubungan yang tinggi, pengusaha harus memperhatikan hal-hal yang bersifat internal dengan cara memelihara tenaga kerja dan mempekerjakan tenaga sebaik mungkin. Inilah yang sering disebut dengan internal marketing, yaitu penerapan prinsip marketing terhadap pegawai dalam perusahaan.
b. Keberhasilan pemasaran jasa dipengaruhi oleh jumlah pendapatan penduduk.
Dalam kenyataan, makin maju suatu negara akan semakin banyak permintaan akan jasa. Ini ada hubungannya dengan hirarki kebutuhan manusia, yaitu kebutuhan akan jasa. Masyarakat yang belum banyak menggunakan jasa dapat dikatakan bahwa pendapatan masyarakat tersebut belum merata.
c. Pada pemasaran jasa tidak ada pelaksanaan fungsi penyimpanan.
Tidak ada jasa yang dapat disimpan. Jasa diproduksi bersamaan waktunya dengan mengkonsumsi jasa tersebut.
 d. Mutu jasa dipengaruhi oleh benda berwujud sebagai pelengkapnya.
Karena jasa adalah suatu produk yang tidak berwujud maka konsumen akan memperhatikan benda berwujud yang memberikan pelayanan sebagai patokan terhadap kualitas jasa yang ditawarkan.
e. Saluran distribusi dalam pemasaran jasa tidak terlalu penting.
Ini disebabkan dalam pemasaran jasa perantara tidak digunakan. Akan tetapi ada type pemasaran tertentu yang menggunakan agen sebagai perantara.
KELOMPOK IV
Pengertian Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen memiliki kepentingan khusus bagi orang yang dengan berbagai alasan berhasrat untuk mempengaruhi atau mengubah perilaku tersebut, termasuk orang yang kepentingan utamanya adalah pemasaran. Tidak mengherankan jika studi tentang perilaku konsumen ini memiliki akar utama dalam bidang ekonomi dan terlebih lagi dalam pemasaran.
Dengan demikian, perilaku konsumen menurut Engel (1994) adalah sebagai berikut :
Perilaku konsumen merupakan tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini.

Subyek ini dapat diancangi dari beberapa prespektif, yaitu : pengaruh konsumen, menyeluruh dan antarbudaya.
Penelitian terhadap motivasi dan perilaku konsumen mendapat arti dalam masyarakat komtemporer di dunia. Ada pula perspektif yang lebih menyeluruh dan memfokuskan pada upaya studi konsumsi untuk mengerti bagaimana manusia berpikir dan berperilaku dalam kegiatan hidup. Pemasar yang berusaha mempengaruhi perilaku konsumen terletak pada premis konsumen adalah raja, motivasi dan perilaku konsumen dapat dimengerti melalui penelitian, perilaku konsumen dapat dipengaruhi melalui kegiatan persuasive yang menanggapi konsumen secara serius sebagai pihak yang berkuasa dan dengan maksud tertentu serta pengaruh konsumen memiliki hasil yang menguntungkan secara social asalkan pengamanan hokum, etika, dan moral berada pada tempatnya untuk mengekang upaya manipulasi (Engel, 1994).

Pengertian Citra
Konsumen dalam membeli dan mengkonsumsi sesuatu bukan hanya mengharapkan sekedar barang saja, akan tetapi ada sesuatu yang lain. Sesuatu yang lain itu sesuai dengan citra yang terbentuk dalam dirinya. Suatu perusahaan berkepentingan untuk memberikan informasi kepada publik agar dapat membentuk citra yang baik.
Ada pepatah yang mengatakan bahwa citra merupakan poin awal untuk sukses dalam pemasaran. Istilah citra atau image ini mulai popular pada tahun 1950-an dalam konteks organisasi, perusahaan, nasional dan sebagainya.
Citra tidak dapat dibuat seperti barang dalam suatu pabrik, akan tetapi citra adalah kesan yang diperoleh sesuai dengan pemahaman dan pengetahuan seseorang terhadap sesuatu. Citra yang ada pada perusahaan terbentuk dari bagaimana perusahaan tersebut melakukan kegiatan operasionalnya yang mempunyai landasan utama pada segi pelayanan.
Suatu perusahaan harus mampu untuk melihat sendiri bagaimana citra yang ditampilkan kepada masyarakat yang dilayani. Perusahaan juga harus bisa memberikan suatu evaluasi apakah citra yang diberikan telah sesuai dengan yang diharapkan atau jika perlu ditingkatkan lagi.
Jadi citra ini dibentuk berdasarkan impresi atau pengalaman yang dialami oleh seseorang terhadap sesuatu, sehingga pada akhirnya membangun suatu sikap mental. Sikap mental ini nantinya akan dipakai sebagai pertimbangan untuk mengambil keputusan karena citra dianggap mewakili totalitas pengetahuan seseorang terhadap sesuatu.
Dengan demikian menurut Alma (1992) citra adalah :
Image is the impression, feeling, the conception which the public has of a company, a conditionally created impression of an object, person or organization atau citra adalah kesan, impresi, perasaan atau konsepsi yang ada pada publik mengenai perusahaan, mengenai suatu obyek, orang atau lembaga.

Ciri – Ciri Pembentuk Citra
Ciri-ciri produk atau jasa yang membentuk suatu citra berkaitan dengan unsur-unsur kegiatan pemasaran. Ciri-ciri pembentuk citra yang sering bersinggungan dengan kegiatan pemasaran, misalnya, merek, desain produk atau jasa, pelayanan, label dan lain sebagainya. Program yang baik dalam suatu perencanaan dalam pengembangan produk atau jasa tidak akan lupa untuk mencantumkan kegiatan perusahaan yang mencakup ciri pembentuk citra untuk produk dan jasa atau perusahaannya.

berbagai faktor yang memperbaiki keputusan beli
Pengambilan keputusan (untuk membeli atau tidak membeli) seseorang dipengaruhi oleh faktor personal dan sosialnya.
Faktor Personal meliputi : motivasi,persepsi,pemahaman,kepercayaan,sikap,dan kepribadian seseorang.
Faktor Sosial                         : kultur,subkultur,kelas sosial,kelompok referensi,keluarga,peran dan status.
macam-macam situasi pembelian
 situasi pembelian adalah situasi pembelian dimana departemen pembelian memesan ulang secara rutin dan biasanya sering dilakukan pemesanan secara otomatis sehingga agen pembelian dapat menghemat waktu pemesanan ulang. – Pembelian ulang yang dimodifikasi adalah situasi dimana pembeli ingin memodifikasi spesifikasi produk, harga, syarat-syarat pengiriman, dan lainnya. Hal ini biasanya melibatkan keputusan tambahan antara pembeli dan penjual. -Tugas-tugas adalah situasi pembelian dimana seorang pembeli membeli suatu barang/jasa untuk pertama kali. Semakin besar biaya, semakin banyak keputusan yang akan diambil dan semakin banyak informasi yang dibutuhkan, sehingga semakin lama waktu untuk penyelesaiannya, yang akhirnya dibutuhkan tugas-tugas yang lebih banyak.


Struktur keputusan beli : perumusan masalah,pengumpulan informasi,pengembangan dan penilaian alternatif,penentuan alternatif terbaik atau pengambilan keputusan,dan kegiatan keputusan setelah diambil.

Tahap-tahap dalam proses pembelian

  1. Penganalan Masalah.
            Tahap pertama dalam proses pembelian di pasar industri ketika           seorang di perusahaan tertentu mengenali adanya masalah atau      kebutuhan yang dapat dipecahkan dengan memperoleh barang atau    jasa tertentu.
  1. Penjabaran Kebutuhan secara Umum.
            Tahap dalam proses pembelian dipasar industri ketika perusahaan       tersebut menjabarkan secara umumkarakteristik dan kuantitas   barang yang dibutuhkan.
  1. Spesifikasi Produk.
            Tahapan ketika organisasi pembeli memutuskan dan      menspesifikasikan karakteristik produk yang secara teknis terbaik             atas barang yang dibutuhkan.
  1. Analisis Nilai.
            Pendekatan pengurangan biaya dimana semua komponen dipelajari    secara seksama guna menentukan apakah dapat dirancang ulang,         distandarisasikan atau dibuat dengan metode produksi yang lebih    baik.
  1. Pencarian Pemasok.
            Tahapan ketika pembeli berusaha mendapatkan pemasok terbaik.
  1. Pengumpulan Proposal.
            Tahapan ketika pembeli mengundang pemasok yang memenuhi            syarat untuk mengajukan proposal.
  1. Pemilihan Pemasok.
            Tahapan ketika pembeli mengulas proposal dan memilih satu atau        beberapa pemasok.
  1. Spesifikasi pesanan rutin.
            Tahapan ketika pembeli menulis pesanan akhir kepada pemasok (        para pemasok ) terpilih, membuat daftar spesifikasi, kuantitas yang           dibutuhka, waktu penyerahan yang diharapkan, kebijakan             pengembalian barang dan garansi.
  1. Penilaian Kinerja.
            Tahapan ketika pembeli memeringkat kepuasannya terhadap   pemasok, sambil mengambil keputusan apakah akan melenjutkan,   memodifikasi atau memutuskan perjanjian hubungan tersebut.


Pembelian melalui Internet di Pasar Industri


Pertumbuhan cepat pembelian maya di pasar Industri menjanjikan banyak manfaat :
  1. Memangkas biaya transaksi.
  2. Mengurangi waktu antara pemesanan dan pengiriman.
  3. Menciptakan sistem pembelian yang lebih efisien.


perilaku pembelian indusrtial
    1. Pembeli di pasar industri biasanya menghadapi pengambilan keputusan yang kompleks.
    2. Proses pembelian industri lebih formal.
    3. Dalam pembelian di pasar industri, penjual dan pembeli bekerja lebih erat dan membangun hubungan jangka panjang.

Proses Pembelian Pasar Industri

           Proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh pembeli pasar industri untuk menetapkan kebutuhan akan produk dan jasa yang harus dibeli dan untuk mengidentifikasikan, mengevaluasi, dan memilih dari berbagai alternatif merek dan pemasok.





pendekatan dalam pembelian industria;

salah satunya dengan memperkenalkan produk sampai proses barang barang industry, dan dengan memperkenalkan situasi pembelian industry,

 

Berbagai Situasi Pembelian Utama



Pembelian Ulang sepenuhnya

Merupakan situasi pembelian di pasar industri yang ditandai oleh pembeli secara rutin memesan ulang sesuatu tanpa ada modifikasi.

Pembelian ualng dengan modifikasi
Situasi pembelian di pasar industri yang ditandai oleh pembeli ingin memodifikasi spesifikasi, harga, persyaratan, dan pemasok produk.

Tugas Baru
Situasi pembelian di pasar industri yang ditandai oleh pembeli membeli produk atau jasa untuk yang pertama kalinya.

Pembelian sistem
Pembelian penyelesaian masalah secara terpaket dari satu penjual.


Arti produk bagi konsumen
        Produk adalah sesuatu (meliputi obyek fisik, jasa, tempat, organisasi, gagasan, ataupun pribadi) yang dapat atau mapu ditawarkan produsen untuk diminta, dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan dan keinginannya.


Pengelolaan produk dan pengembangan produk baru


Konsep Pemasaran
         Konsep-konsep inti pemasaran meluputi: kebutuhan, keinginan, permintaan, produksi, utilitas, nilai dan kepuasan; pertukaran, transaksi dan hubungan pasar, pemasaran dan pasar. Kita dapat membedakan antara kebutuhan, keinginan dan permintaan. Kebutuhan adalah suatu keadaan dirasakannya ketiadaan kepuasan dasar tertentu. Keinginan adalah kehendak yang kuat akan pemuas yang spesifik terhadap kebutuhan-kebutuhan yang lebih mendalam. Sedangkan Permintaan adalah keinginan akan produk yang spesifik yang didukung dengan kemampuan dan kesediaan untuk membelinya.

Pendekatan-pendekatan\untuk menggolongkan produk

Salah satu strategi untuk menentukan jadwal produksi adalah membuat penggolongan produk. Pada umumnya penggolongan produk dibagi 3, yaitu:Penggolongan produk di atas mengacu pada tingkat pergerakan tiap produk yang dievaluasi pada kurun waktu tertentu, misalnya setiap 6 bulan sekali. Dengan evaluasi berkala itu maka kita akan tahu produk-produk apa saja yang frekuensi permintaannya tinggi dalam kurun waktu 6 bulan.

Misalnya rata-rata hasil produksi produk X dalam 6 bulan terakhir adalah 2.000 pcs, produk Y 500 pcs dan produk Z 50 pcs. Dari angka tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa produk X (fast), produk Y (medium) dan produk Z (slow).
Setelah penggolongan tersebut, maka langkah selanjutnya adalah mengurutkan ketersediaan stok ketiga produk tersebut di
 gudang in proses atau gudang finish good. Produk yang menjadi prioritas produksi adalah yang kuantitas stok dibawah buffer stok yang telah ditetapkan.
Namun demikian jika
 buffer stok produk x, y dan z sama-sama berada di bawah jumlah buffer yang ditetapkan, kita sebaiknya mendahulukan produk x karena produk tersebut termasuk fast moving.


strategi pemasraan produk konsumen
           Tak bisa dipungkiri bahwa sebuah bisnis tidak akan bertahan lama, tanpa adanya strategi pemasaran. Begitu juga dengan bisnis rumahan, walaupun Anda menjalankan bisnis kecil-kecilan dari rumah. Tapi bukan berarti Anda tidak membutuhkan strategi pemasaran untuk mengenalkan bisnis Anda kepada masyarakat luas. Lalu, bagaimana strategi  pemasaran produk bisnis rumahan yang paling tepat?
Memasarkan produk bisnis rumahan bisa Anda mulai denganmempromosikannya dari mulut ke mulut. Cara  yang mudah, murah dan sangat efektif ini bisa dimulai dengan menginformasikan keberadaan bisnis Anda kepada keluarga besar Anda, para tetangga sekitar, maupun teman-teman dekat. Perkenalkan produk atau jasa Anda, disaat ada acara kumpul keluarga, atau pada waktu kegiatan arisan rutin. Agar konsumen mengetahui produk Anda, dan akhirnya tertarik untuk mencoba membeli. Dari pemberitaan “gethok tular” (dari mulut ke mulut), berita tersebut akan tersebar luas dengan waktu yang relatif singkat.
Selanjutnya Anda bisa menggunakan media iklan untuk menarik minat konsumen. Meskipun bisnis Anda terbilang kecil, dan hanya dilakukan di rumah. Tapi promosi dengan menggunakan media iklan, cukup penting untuk menarik minat konsumen. Untuk meminimalkan biaya, Anda bisa memilih promosi dengan memasang spanduk, banner, atau neon box di depan rumah Anda. Tuliskan nama usaha dan produk-produk yang Anda tawarkan di media tersebut. Jadi, masyarakat yang melewati rumah Anda bisa mengetahui keberadaan produk Anda. Selanjutnya Anda juga bisa membuat pamflet, kartu nama, dan brosur yang bisa Anda bagikan pada para konsumen.
Selain itu, Anda bisamemanfaatkan internet untuk membantu pemasaran produk. Kebanyakan pelaku usaha rumahan mengaku dirinyagaptek (gagap teknologi) dan tidak mau  belajarinternet marketing. Padahal untuk memenangkan persaingan pasar, Anda pun harus selalu inovatif mengikuti perkembangan pasar. Cobalah untuk memperluas jangkauan pasar, dengan memasarkan produk rumahan secara online. Misalnya saja dengan membuat website, blog, atau memanfaatkan jejaring sosial seperti facebook dan twitter. Sudah banyak pelaku bisnis rumahanyang menerima permintaan produk dari luar negeri, karena bantuan internet. Sehingga tidak menutup kemungkinan, bisnis dari rumah pun bisa mengekspor produk ke pasar mancanegara.
Terakhir, untuk membantu pemasaran, Anda bisa membuka kerjasama keagen atau reseller produk. Ajak beberapa konsumen yang cukup potensial, untuk menjadi agen atau reseller produk Anda. Berikan potongan harga tertentu atau prosentasepembagian untung yang cukup menarik, pada konsumen yang ingin membantu pemasaran produk Anda. Cara ini memberikan keuntungan kedua belah pihak, baik konsumen maupun pelaku bisnis rumahan. Yang terpenting, jaga kualitas produk Anda. Agar konsumen juga tertarik dengan produk yang Anda tawarkan.



Produk industrial
           Produk industrial adalah produk yang dikonsumsi oleh industriawan (konsep antara) untuk kepentingan lain, yaitu  untuk di ubah , diproduksi menjadi produk lain kemudian dijual kembali (oleh produsen) atau untuk dijual kembali (oleh pedagang) tanpa dilakukan transpormasi fisik (proses produksi).

 Pengelolaan bau ran produk

Bauran produk adalah sejumlah item produk yang di tawarkan penjual kepada pembeli.dapat juga dikatakan bahwa bauran produk adalah sekumpulan line produk yang di kelola oleh sebuah perusahaan (dengan catatan bahwa perusahaan memiliki beberapa line produk).

Kalau perusahaan memiliki beberapa line produk, maka manajemen bauran produk berada dibawah direktur pemasaran atau manajer umum pemasaran. Di bawahnya ada manajer line produk , dibawahnya lagi ada manajer produk ataupun manajer merek.

Seorag direktur pemasaran perlu memahami luas, panjang, kedalaman, konsistensi bauran pemasaran

v  Lebar (breadth) dari produk mix adalah banyaknya jajaran produk yang dihasilkan dan di jual kepasar

v  Dalam (Depth) dari produk mix adalah banyak variasi produk pada masing-masing jajaran produk

v  Panjang (length) dari produk mix adalah jumlah keseluruhan unsure produk yang ditawarkan. Rata rata panjang dari produk mix adalah jumlah unsure produk dibagi dengan jumlah lebar dari produk mix.

Konsistensi

          Keempat dimensi bauran produk memberikan alternative strategi berkenaan dengan pengelolaan bauran produk. Perusahaan dapat memanfaatkan peluang pasar.beberapa strategiprodukk mix adalah

1.    Ekstensif dengan jajaran penuh

2.    Intensif dengan jajaran terbatas

3.    Jajaran produk yang selektif

4.    Perusahaan produk tunggal

Perusahaan dapat meningkatkan bisnis dengan empat cara yaitu

1.    Menambah line produk baru

2.    Memperpanjang setiap line produk

3.    Menambah variasi unruk setiap line produk/ menambah kedalaman line produk

 

PRODUK BARU merupakan barang dan jasa yang pada dasarnya berbeda dari yang telah dipasarkan sebelumnya oleh perusahaan. Pengembangan produk baru (new product development) adalah proses pencarian gagasan untuk barang

dan jasa baru dan mengkonversikannya ke dalam tambahan lini produk  yang berhasil secara komersial.


 Pengendalian pengembangan produk
Bauran produk adalah rangkaian semua produk dan unit produk yang ditawarkan suatu penjual tertentu pada pembeli.
Ada empat dimenasi bauran produk untuk mendifinisikan strategi produk perusahaan :
1. Lebar : sampai dimana lini produk utamanya. Dalam hal ini produk perawatan rambut, perawatan kesehatan, minuman ringan dsb.
2. Panjang : sampai dimana kita dapat menghitung panjang rata-rata suatu lini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar