DICKY EKA PUTRA
12211063
DASAR PEMASARAN
Pemasaran adalah salah
satu kegiatan dalam perekonomian yang membantu dalam menciptakan nilai ekonomi.
Nilai ekonomi itu sendiri menentukan harga barang dan jasa. Faktor penting
dalam menciptakan nilai tersebut adalah produksi, pemasaran dan konsumsi.
Pemasaran menjadi penghubung antara kegiatan produksi dan konsumsi.
Banyak ahli
yang telah memberikan definisi atas pemasaran ini. Definisi yang diberikan
sering berbeda antara ahli yang satu dengan ahli yang lain. Perbedaan ini disebabkan
karena adanya perbedaan para ahli tersebut dalam memandang dan meninjau
pemasaran. Dalam kegiatan pemasaran ini, aktivitas pertukaran merupakan hal
sentral. Pertukaran merupakan kegiatan pemasaran dimana seseorang berusaha
menawarkan sejumlah barang atau jasa dengan sejumlah nilai keberbagai macam
kelompok social untuk memenuhi kebutuhannya. Pemasaran sebagai kegiatan manusia
diarahkan untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan melalui proses pertukaran.
Definisi yangpaling sesuai dengan tujuan tersebut adalah :
Pemasaran
adalah suatu proses social dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,
menawarkan, dan mempertukarkan prosuk yang bernilai kepada pihak lain (Kotler, 1997).
Definisi pemasaran ini
bersandar pada konsep inti yang meliputi kebutuhan (needs), keinginan (wants),
dan permintaan (demands).
Manusia harus
menemukan kebutuhannya terlebih dahulu, sebelum ia memenuhinya. Usaha untuk
memenuhi kebutuhan tersebut dapat dilakukan dengan cara mengadakan suatu
hubungan. Dengan demikian pemasaran bia juga diartikan suatu usaha untuk
memuaskan kebutuhan pembeli dan penjual (Swasta, 1996).
Penanganan
proses pertukaran memerlukan waktu dan keahlian yang banyak. Manajemen
pemasaran akan terjadi apabila sekurang-kurangnya satu pihak dari pertukaran
potensial memikirkan cara untuk mendapatkan tanggapan dari pihak lain sesuai
dengan yang diinginkannya. Dengan demikian, manajemen pemasaran dapat diartikan
:
Pemasaran adalah salah
satu kegiatan dalam perekonomian yang membantu dalam menciptakan nilai ekonomi.
Nilai ekonomi itu sendiri menentukan harga barang dan jasa. Faktor penting
dalam menciptakan nilai tersebut adalah produksi, pemasaran dan konsumsi.
Pemasaran menjadi penghubung antara kegiatan produksi dan konsumsi.
Definisi ini mengakui bahwa
manajemen pemasaran adalah proses yang melibatkan analisa, perencanaan,
pelaksanaan, dan pengendalian yang mencakup barang, jasa dan gagasan yang
tergantung pada pertukaran dengan tujuan menghasilkan kepuasan bagi pihak-pihak
yang terkait.
Manajemen pemasaran
dapat diterapkan pada semua bidang usaha. Dalam manajemen terdapat fungsi
penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan atau penerapan serta pengawasan. Tahap
perencanan merupakan tahap yang menentukan terhadap kelangsungan dan kesuksesan
suatu organisasi pemasaran. Proses perencanaan merupakan satu proses yang
selalu memandang ke depan atau pada kemungkinan masa akan datang termasuk dalam
pengembangan program, kebijakan dan prosedur untuk mencapai tujuan pemasaran.
Suatu perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya harus efi
menjalankan konsep pemasaran agar keuntungan yang diharapkan dapat terealisasi
dengan baik. Ini menandakan bahwa kegiatan pemasaran dalam perusahaan harus
dikoordinasi dan dikelola dengan cara yang labih baik.
Falsafah konsep pemasaran bertujuan untuk memberikan
kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan konsumen. Kegiatan perusahaan yang
berdasar pada konseop pemasaran ini harus diarahkan untuk memenuhi tujuan
perusahaan. Secara definitive dapat dikatakan bahwa konsep pemasaran adalah
falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan
syarat ekonomis dan social bagi kelangsungan hisup perusahaan (Swasta, 1996).
Dari definisi tersebut, perusahaan memiliki konsekuensi
seluruh kegiatan perusahaan harus diarahkan untuk mengetahui kebutuhan konsumen
dan mampu memberikan kepuasan agar mendapat laba dalam jangka panjang.
Organisasi perusahaan yang menerapkan konsep pemasaran ini disebut organisasi
pemasaran.
Konsep pemasaran juga menyatakan bahwa kunci untuk meraih
tujuan organisasi adalah menjadi lebih efektif daripada para pesaing dalam
memadukan kegiatan pemasaran guna menetapkan dan memuaskan kebutuhan pasar
sasaran (Kotler, 1997). Konsep pemasaran ini bersandar pada empat pilar, yaitu
: pasar sasaran, kebutuhan pelanggan, pemasaran terpadu dan profitabilitas.
Dewasa ini konsep pemasaran mengalami perkembangan yang
semakin maju sejalan dengan majunya masyarakat dan teknologi. Perusahaan tidak
lagi berorientasi hanya pada pembeli saja, akan tetapi berorientasi pada
masyarakat atau manusia. Konsep yang demikianlah yang disebut dengan konsep
pemasaran masyarakat (Swasta, 1996).
Selanjutnya akan dibahas tiga factor penting yang digunakan
sebagai dasar dalam konsep pemasaran (Swasta, 1996) :
a. Orientasi konsumen
Pada intinya, jika suatu perusahaan
ingin menerapkan orientasi konsumen ini, maka :
1. Menentukan kebutuhan pokok dari
pembeli yang akan dilayani dan dipenuhi.
2. Memilih kelompok pembeli tertentu
sebagai sasaran dalam penjualan.
3. Menentukan produk dan program
pemasarannya.
4.Mengadakan
penelitian pada konsumen untuk mengukur, menilai dan menafsirkan keinginan,
sikap serta tingkah laku mereka.
5.Menentukan
dan melaksanakan strategi yang paling baik, apakah menitikberatkan pada mutu
yang tinggi, harga yang murah atau model yang menarik.
b. Koordinasi dan integrasi dalam perusahaan
Untuk memberikan kepuasan secara
optimal kepada konsumen, semua elemen pemasaran yang ada harus diintegrasikan.
Hindari adanya pertentangan antara perusahaan dengan pasarnya. Salah satu cara
penyelesaian untuk mengatasi masalah koordinasi dan integrasi ini dapat
menggunakan satu orang yang mempunyai tanggung jawab terhadap seluruh kegiatan
pemasaran, yaitu manajer pemasaran. Jadi dapat disimpulkan bahwa setiap orang
dan bagian dalam perusahaan turut serta dalam suatu upaya yang terkoordinir
untuk memberikan kepuasan konsumen sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.
c. Mendapatkan laba melalui pemuasan konsumen
Salah satu tujuan dari perusahaan
adalah untuk mendapatkan profit atau laba. Dengan laba tersebut perusahaan bisa
tumbuh dan berkembang dengan kemampuan yang lebih besar. Sebenarnya laba
merupakan tujuan umum dari sebuah perusahaan. Banyak perusahaan yang mempunyai
tujuan lain disamping laba. Dengan menggunakan konsep pemasaran ini, hubungan
antara perusahaan dan konsumen akan dapat diperbaiki yang pada akhirnya akan
menguntungkan bagi perusahaan.
Pasar terdiri atas
pembeli dan pembeli berbeda dalam banyak hal. Pasar dapat dibedakan atau
disegmentasikan dalam berbagai cara. Pasar bisa diartikan sebagai orang-orang
yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk belanja dan kemauan untuk
membelanjakannya. Adapun istilah segmentasi pasar dapat didefinisikan sebagai
berikut :
Segmentasi
pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu
produk ke dalam satuan-satuan pasar (segmen pasar) yang bersifat homogen (Swasta, 1996).
Segmentasi pasar
ini merupakan suatu falsafah yang berorientasi pada konsumen. Falsafah ini
menunjukan usaha untuk meningkatkan ketepatan penetapan sasaran dari suatu
perusahaan. Segmen pasar ini dapat dibentuk dengan banyak cara. Dengan mengacu
pada demografi atau gaya hidup, segmentasi pasar dapat dilakukan. Ada beberapa
pola berbeda yang akan muncul dalam melakukan segmenatasi pasar ini, yaitu :
preferesi homogen, preferensi yang tersebar dan preferensi terkelompok (Kotler,
1997).
Dengan menyatukan
program pemasaran yang ditujukan kepada segmen-segmen pasar yang dituju,
manajemen dapat melaksanakan pemasaran dengan lebih baik dan dapat menggunakan
sumberdaya pemasaran secara efisien. Segmentasi pasar dapat membantu manajemen
dalam hal menyalurkan uang dan usaha ke pasar potensial yang paling
menguntungkan, merencanakan produk yang dapat memenuhi permintaan pasar,
menentukan cara-cara promosi yang paling efektif, memilih media advertensi, dan
mengatur waktu yang sebaik-baiknya.
Dalam melakukan
segmentasi pasar ini juga perlu suatu alasan yang cukup baik, misalnya, adanya
pasar yang bersifat dinamis dan adanya pasar untuk suatu produk tertentu. Akan
tetapi tidak semua segmentasi pasar yang dilakukan efektif. Dengan demikian
perlu suatu upaya agar segmentasi pasar yang dilakukan itu berjalan sesuai
dengan yang diharapkan. Ada beberapa hal yang mungkin perlu untuk diperhatikan
dalam melakukan segmentasi, diantaranya : dapat diukur, dalam jumlah besar,
dapat diakses dengan mudah, bisa dibedakan serta dapat diambil tindakan.
Perusahaan yang
mengidentifikasi segmen pasarnya harus bisa mengevaluasi berbagai segmen dan
memutuskan berapa banyak segmen yang akan dimasuki. Ada dua factor
penting yang mesti diperhatikan dalam melakukan evaluasi segmen pasar,
yaitu daya tarik segmen secara keseluruhan dan sumberdaya perusahaan
(Kotler, 1997). Setelah evaluasi dilakukan, perusahaan kemudian mengambil
keputusan seberapa banyak segmen yang akan dilayani. Pada tahap evaluasi, ada
berapa hal tambahan yang dapat dijadikan pertimbangan untuk memilih segmen
yaitu pilihan etika atas pasar sasaran, interelasi dan segmen-super, rencana
serangan segmen per segmen dan kerjasama antarsegmen.
Pengertian dan Karakteristik Jasa
Definisi jasa belum
digunakan secara luas oleh pemasar. Ini berkaitan dengan sulitnya diketahui
batasan-batasan yang jelas antara organisasi atau unit usaha yang menjadi
bagian dari penyaluran barang dengan organisasi yang yang menawarkan jasa.
Dengan demikian jasa,
khususnya yang menyangkut jasa pertukaran dapat didefinisikan sebagai :
Jasa
adalah barang yang tidak kentara (intangible product) yang dibeli dan dijual di
pasar melalui suatu transaksi pertukaran yang saling memuaskan (Swasta, 1996).
Unsur penting
dalam pengertian tersebut adalah bahwa jasa merupakan suatu produk yang tidak
kentara, artinya barang yang dipertukarkan dengan uang adalah suatu yang tidak
berwujud. Jasa juga merupakan produk yang tidak bisa ditimbun atau ditumpuk dalam
suatu gudang sambil menunggu penjualan. Penyaluran jasa kebanyakannya langsung
dari produsen ke konsumen.
Produk jasa ini banyak
macam dan jenisnya. Secara umum ada perbedaan antara barang dan jasa yang dapat
dilihat, misalnya, pembelian jasa dipengaruhi oleh motif dan emosi, jasa tidak
berwujud, bersifat tidak tahan lama, tidak dapat disimpan, mementingkan unsur
manusia, distribusi langsung, tidak memiliki standar dan keseragaman serta jasa
tidak terlalu mementingkan adanya peramalan permintaan.
Menurut Alma (1992)
konsep tidak berwujud pada jasa mengandung dua arti yang keduanya merupakan
tantangan bagi pemasaran, yaitu :
· sesuatu yang tidak dapat disentuh, tidak dapat dipahami.
· Sesuatu yang tidak dapat didefinisikan, tidak mudah
diformulasikan
Untuk pemasaran jasa ini
diperlukan pemikiran yang lebih jauh bagi para pelaksana dibandingkan dengan
pemasaran barang.
Sifat – Sifat Khusus Pemasaran Jasa
Dalam pelaksanaan pemaaran
jasa oleh pemasar, ada sifat khusus yang membedakan pemasaran jasa dengan
pemasaran barang. Sifat khusus tersebut menurut Alma (1992) adalah sebagai
berikut :
a. Menyesuaikan dengan
selera konsumen
Gejala
ini ditandai dengan pasar pembeli yang lebih dominan dalam suasana pasaran
jasa. Kualitas jasa yang ditawarkan tidak dapat dipisahkan dari mutu yang
menyediakan jasa. Dalam industri dengan tingkat hubungan yang tinggi, pengusaha
harus memperhatikan hal-hal yang bersifat internal dengan cara memelihara
tenaga kerja dan mempekerjakan tenaga sebaik mungkin. Inilah yang sering
disebut dengan internal marketing, yaitu penerapan prinsip marketing
terhadap pegawai dalam perusahaan.
b. Keberhasilan pemasaran
jasa dipengaruhi oleh jumlah pendapatan penduduk.
Dalam
kenyataan, makin maju suatu negara akan semakin banyak permintaan akan jasa.
Ini ada hubungannya dengan hirarki kebutuhan manusia, yaitu kebutuhan akan
jasa. Masyarakat yang belum banyak menggunakan jasa dapat dikatakan bahwa
pendapatan masyarakat tersebut belum merata.
c. Pada pemasaran jasa tidak
ada pelaksanaan fungsi penyimpanan.
Tidak
ada jasa yang dapat disimpan. Jasa diproduksi bersamaan waktunya dengan
mengkonsumsi jasa tersebut.
d. Mutu jasa
dipengaruhi oleh benda berwujud sebagai pelengkapnya.
Karena
jasa adalah suatu produk yang tidak berwujud maka konsumen akan memperhatikan
benda berwujud yang memberikan pelayanan sebagai patokan terhadap kualitas jasa
yang ditawarkan.
e. Saluran distribusi dalam
pemasaran jasa tidak terlalu penting.
Ini
disebabkan dalam pemasaran jasa perantara tidak digunakan. Akan tetapi ada type
pemasaran tertentu yang menggunakan agen sebagai perantara.
Perilaku
konsumen memiliki kepentingan khusus bagi orang yang dengan berbagai alasan
berhasrat untuk mempengaruhi atau mengubah perilaku tersebut, termasuk orang
yang kepentingan utamanya adalah pemasaran. Tidak mengherankan jika studi
tentang perilaku konsumen ini memiliki akar utama dalam bidang ekonomi dan
terlebih lagi dalam pemasaran.
Dengan
demikian, perilaku konsumen menurut Engel (1994) adalah sebagai berikut :
Perilaku konsumen merupakan tindakan yang langsung
terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa,
termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini.
Subyek
ini dapat diancangi dari beberapa prespektif, yaitu : pengaruh konsumen,
menyeluruh dan antarbudaya.
Penelitian
terhadap motivasi dan perilaku konsumen mendapat arti dalam masyarakat
komtemporer di dunia. Ada pula perspektif yang lebih menyeluruh dan memfokuskan
pada upaya studi konsumsi untuk mengerti bagaimana manusia berpikir dan
berperilaku dalam kegiatan hidup. Pemasar yang berusaha mempengaruhi perilaku
konsumen terletak pada premis konsumen adalah raja, motivasi dan perilaku
konsumen dapat dimengerti melalui penelitian, perilaku konsumen dapat
dipengaruhi melalui kegiatan persuasive yang menanggapi konsumen secara serius
sebagai pihak yang berkuasa dan dengan maksud tertentu serta pengaruh konsumen
memiliki hasil yang menguntungkan secara social asalkan pengamanan hokum,
etika, dan moral berada pada tempatnya untuk mengekang upaya manipulasi (Engel,
1994).
Pengertian Citra
Konsumen dalam membeli
dan mengkonsumsi sesuatu bukan hanya mengharapkan sekedar barang saja, akan
tetapi ada sesuatu yang lain. Sesuatu yang lain itu sesuai dengan citra yang
terbentuk dalam dirinya. Suatu perusahaan berkepentingan untuk memberikan
informasi kepada publik agar dapat membentuk citra yang baik.
Ada pepatah yang
mengatakan bahwa citra merupakan poin awal untuk sukses dalam pemasaran.
Istilah citra atau image ini mulai popular pada tahun 1950-an dalam
konteks organisasi, perusahaan, nasional dan sebagainya.
Citra tidak dapat dibuat
seperti barang dalam suatu pabrik, akan tetapi citra adalah kesan yang
diperoleh sesuai dengan pemahaman dan pengetahuan seseorang terhadap sesuatu.
Citra yang ada pada perusahaan terbentuk dari bagaimana perusahaan tersebut
melakukan kegiatan operasionalnya yang mempunyai landasan utama pada segi
pelayanan.
Suatu perusahaan harus
mampu untuk melihat sendiri bagaimana citra yang ditampilkan kepada masyarakat
yang dilayani. Perusahaan juga harus bisa memberikan suatu evaluasi apakah
citra yang diberikan telah sesuai dengan yang diharapkan atau jika perlu
ditingkatkan lagi.
Jadi citra ini dibentuk
berdasarkan impresi atau pengalaman yang dialami oleh seseorang terhadap
sesuatu, sehingga pada akhirnya membangun suatu sikap mental. Sikap mental ini
nantinya akan dipakai sebagai pertimbangan untuk mengambil keputusan karena
citra dianggap mewakili totalitas pengetahuan seseorang terhadap sesuatu.
Dengan demikian menurut
Alma (1992) citra adalah :
Image is the impression, feeling, the conception which
the public has of a company, a conditionally created impression of an object,
person or organization atau citra adalah kesan, impresi, perasaan atau konsepsi
yang ada pada publik mengenai perusahaan, mengenai suatu obyek, orang atau
lembaga.
Ciri – Ciri
Pembentuk Citra
Ciri-ciri produk atau
jasa yang membentuk suatu citra berkaitan dengan unsur-unsur kegiatan
pemasaran. Ciri-ciri pembentuk citra yang sering bersinggungan dengan kegiatan
pemasaran, misalnya, merek, desain produk atau jasa, pelayanan, label dan lain
sebagainya. Program yang baik dalam suatu perencanaan dalam pengembangan produk
atau jasa tidak akan lupa untuk mencantumkan kegiatan perusahaan yang mencakup
ciri pembentuk citra untuk produk dan jasa atau perusahaannya.
berbagai
faktor yang memperbaiki keputusan beli
Pengambilan keputusan (untuk
membeli atau tidak membeli) seseorang dipengaruhi oleh faktor personal dan
sosialnya.
Faktor Personal meliputi :
motivasi,persepsi,pemahaman,kepercayaan,sikap,dan kepribadian seseorang.
Faktor
Sosial
: kultur,subkultur,kelas sosial,kelompok referensi,keluarga,peran dan status.
macam-macam
situasi pembelian
situasi
pembelian adalah situasi pembelian dimana departemen
pembelian memesan ulang secara rutin dan biasanya sering dilakukan pemesanan secara
otomatis sehingga agen pembelian dapat menghemat waktu pemesanan ulang. – Pembelian
ulang yang dimodifikasi adalah
situasi dimana pembeli ingin memodifikasi spesifikasi produk, harga,
syarat-syarat pengiriman, dan lainnya. Hal ini biasanya melibatkan keputusan
tambahan antara pembeli dan penjual. -Tugas-tugas adalah
situasi pembelian dimana seorang pembeli membeli suatu barang/jasa untuk
pertama kali. Semakin besar biaya, semakin banyak keputusan yang akan diambil
dan semakin banyak informasi yang dibutuhkan, sehingga semakin lama waktu untuk
penyelesaiannya, yang akhirnya dibutuhkan tugas-tugas yang lebih banyak.
Struktur
keputusan beli : perumusan
masalah,pengumpulan informasi,pengembangan dan penilaian alternatif,penentuan
alternatif terbaik atau pengambilan keputusan,dan kegiatan keputusan setelah
diambil.
Tahap-tahap
dalam proses pembelian
- Penganalan Masalah.
Tahap pertama dalam proses pembelian
di pasar industri ketika seorang
di perusahaan tertentu mengenali adanya masalah atau kebutuhan yang dapat dipecahkan dengan memperoleh barang atau jasa tertentu.
- Penjabaran Kebutuhan secara Umum.
Tahap dalam proses pembelian dipasar
industri ketika perusahaan tersebut
menjabarkan secara umumkarakteristik dan kuantitas barang yang dibutuhkan.
- Spesifikasi Produk.
Tahapan ketika organisasi pembeli
memutuskan dan menspesifikasikan
karakteristik produk yang secara teknis terbaik atas barang yang dibutuhkan.
- Analisis Nilai.
Pendekatan pengurangan biaya dimana
semua komponen dipelajari secara
seksama guna menentukan apakah dapat dirancang ulang, distandarisasikan atau dibuat dengan metode produksi yang
lebih baik.
- Pencarian Pemasok.
Tahapan ketika pembeli berusaha
mendapatkan pemasok terbaik.
- Pengumpulan Proposal.
Tahapan ketika pembeli mengundang
pemasok yang memenuhi syarat
untuk mengajukan proposal.
- Pemilihan Pemasok.
Tahapan ketika pembeli mengulas
proposal dan memilih satu atau beberapa
pemasok.
- Spesifikasi pesanan rutin.
Tahapan ketika pembeli menulis
pesanan akhir kepada pemasok ( para
pemasok ) terpilih, membuat daftar spesifikasi, kuantitas yang dibutuhka, waktu penyerahan yang
diharapkan, kebijakan pengembalian
barang dan garansi.
- Penilaian Kinerja.
Tahapan ketika pembeli memeringkat
kepuasannya terhadap pemasok, sambil
mengambil keputusan apakah akan melenjutkan, memodifikasi
atau memutuskan perjanjian hubungan tersebut.
Pembelian melalui Internet di Pasar Industri
Pertumbuhan
cepat pembelian maya di pasar Industri menjanjikan banyak manfaat :
- Memangkas biaya transaksi.
- Mengurangi waktu antara pemesanan dan pengiriman.
- Menciptakan sistem pembelian yang lebih efisien.
perilaku pembelian indusrtial
- Pembeli di pasar industri biasanya menghadapi
pengambilan keputusan yang kompleks.
- Proses pembelian industri lebih formal.
- Dalam pembelian di pasar industri, penjual dan
pembeli bekerja lebih erat dan membangun hubungan jangka panjang.
Proses Pembelian Pasar
Industri
Proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh pembeli
pasar industri untuk menetapkan kebutuhan akan produk dan jasa yang harus
dibeli dan untuk mengidentifikasikan, mengevaluasi, dan memilih dari berbagai
alternatif merek dan pemasok.
pendekatan
dalam pembelian industria;
salah satunya dengan memperkenalkan produk
sampai proses barang barang industry, dan dengan memperkenalkan situasi
pembelian industry,
Berbagai Situasi Pembelian Utama
Pembelian Ulang sepenuhnya
Merupakan situasi pembelian
di pasar industri yang ditandai oleh pembeli secara rutin memesan ulang
sesuatu tanpa ada modifikasi.
|
Pembelian ualng dengan modifikasi
Situasi pembelian di pasar
industri yang ditandai oleh pembeli ingin memodifikasi spesifikasi, harga,
persyaratan, dan pemasok produk.
|
Tugas Baru
Situasi pembelian di pasar
industri yang ditandai oleh pembeli membeli produk atau jasa untuk yang
pertama kalinya.
|
Pembelian sistem
Pembelian penyelesaian
masalah secara terpaket dari satu penjual.
|
Arti produk bagi konsumen
Produk adalah sesuatu (meliputi obyek
fisik, jasa, tempat, organisasi, gagasan, ataupun pribadi) yang dapat atau mapu
ditawarkan produsen untuk diminta, dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi
pasar sebagai pemenuhan kebutuhan dan keinginannya.
Pengelolaan produk dan pengembangan
produk baru
Konsep Pemasaran
Konsep-konsep
inti pemasaran meluputi: kebutuhan, keinginan, permintaan, produksi, utilitas,
nilai dan kepuasan; pertukaran, transaksi dan hubungan pasar, pemasaran dan
pasar. Kita dapat membedakan antara kebutuhan, keinginan dan permintaan.
Kebutuhan adalah suatu keadaan dirasakannya ketiadaan kepuasan dasar tertentu.
Keinginan adalah kehendak yang kuat akan pemuas yang spesifik terhadap
kebutuhan-kebutuhan yang lebih mendalam. Sedangkan Permintaan adalah keinginan
akan produk yang spesifik yang didukung dengan kemampuan dan kesediaan untuk
membelinya.
Pendekatan-pendekatan\untuk menggolongkan produk
Salah
satu strategi untuk menentukan jadwal produksi adalah membuat penggolongan
produk. Pada umumnya penggolongan produk dibagi 3, yaitu:Penggolongan produk di
atas mengacu pada tingkat pergerakan tiap produk yang dievaluasi pada kurun
waktu tertentu, misalnya setiap 6 bulan sekali. Dengan evaluasi berkala itu
maka kita akan tahu produk-produk apa saja yang frekuensi permintaannya tinggi
dalam kurun waktu 6 bulan.
Misalnya
rata-rata hasil produksi produk X dalam 6 bulan terakhir adalah 2.000 pcs, produk
Y 500 pcs dan produk Z 50 pcs. Dari angka tersebut dapat ditarik kesimpulan
bahwa produk X (fast), produk Y (medium) dan produk Z (slow).
Setelah penggolongan tersebut, maka langkah selanjutnya adalah mengurutkan
ketersediaan stok ketiga produk tersebut di gudang in
proses atau gudang finish
good. Produk yang
menjadi prioritas produksi adalah yang kuantitas stok dibawah buffer stok yang
telah ditetapkan.
Namun demikian jika buffer stok produk x,
y dan z sama-sama berada di bawah jumlah buffer yang
ditetapkan, kita sebaiknya mendahulukan produk x karena produk tersebut
termasuk fast moving.
strategi pemasraan produk konsumen
Tak bisa
dipungkiri bahwa sebuah bisnis tidak akan bertahan lama, tanpa adanya strategi pemasaran. Begitu juga dengan bisnis
rumahan, walaupun Anda menjalankan bisnis kecil-kecilan dari rumah. Tapi bukan berarti
Anda tidak membutuhkan strategi pemasaran untuk mengenalkan bisnis Anda kepada
masyarakat luas. Lalu, bagaimana strategi pemasaran produk bisnis rumahan yang paling tepat?
Memasarkan produk bisnis rumahan
bisa Anda mulai denganmempromosikannya
dari mulut ke mulut. Cara yang mudah, murah dan sangat
efektif ini bisa dimulai dengan menginformasikan keberadaan bisnis Anda kepada
keluarga besar Anda, para tetangga sekitar, maupun teman-teman dekat.
Perkenalkan produk atau jasa Anda, disaat ada acara kumpul keluarga, atau pada
waktu kegiatan arisan rutin. Agar konsumen mengetahui produk Anda, dan akhirnya
tertarik untuk mencoba membeli. Dari pemberitaan “gethok tular” (dari mulut ke mulut), berita
tersebut akan tersebar luas dengan waktu yang relatif singkat.
Selanjutnya Anda bisa menggunakan media iklan untuk
menarik minat konsumen. Meskipun bisnis Anda terbilang kecil, dan
hanya dilakukan di rumah. Tapi promosi dengan menggunakan media iklan, cukup
penting untuk menarik minat konsumen. Untuk meminimalkan biaya, Anda bisa
memilih promosi dengan memasang spanduk, banner, atau neon box di depan rumah
Anda. Tuliskan nama usaha dan produk-produk yang Anda tawarkan di media
tersebut. Jadi, masyarakat yang melewati rumah Anda bisa mengetahui keberadaan
produk Anda. Selanjutnya Anda juga bisa membuat pamflet, kartu nama, dan brosur
yang bisa Anda bagikan pada para konsumen.
Selain itu, Anda bisamemanfaatkan internet untuk membantu
pemasaran produk. Kebanyakan pelaku usaha rumahan mengaku
dirinyagaptek (gagap teknologi) dan tidak mau belajarinternet marketing. Padahal untuk
memenangkan persaingan pasar, Anda pun harus selalu inovatif mengikuti
perkembangan pasar. Cobalah untuk memperluas jangkauan pasar, dengan memasarkan
produk rumahan secara online. Misalnya saja dengan membuat website, blog, atau
memanfaatkan jejaring sosial seperti facebook dan twitter. Sudah
banyak pelaku bisnis rumahanyang menerima permintaan produk dari
luar negeri, karena bantuan internet. Sehingga tidak menutup kemungkinan,
bisnis dari rumah pun bisa mengekspor produk ke pasar mancanegara.
Terakhir, untuk membantu
pemasaran, Anda bisa membuka
kerjasama keagen atau reseller produk. Ajak beberapa konsumen
yang cukup potensial, untuk menjadi agen atau reseller produk Anda. Berikan
potongan harga tertentu atau prosentasepembagian
untung yang cukup menarik, pada konsumen yang ingin membantu pemasaran produk Anda. Cara ini memberikan keuntungan kedua
belah pihak, baik konsumen maupun pelaku bisnis rumahan. Yang terpenting, jaga
kualitas produk Anda. Agar konsumen juga tertarik dengan produk yang Anda
tawarkan.
Produk industrial
Produk industrial adalah produk yang dikonsumsi oleh
industriawan (konsep antara) untuk kepentingan lain, yaitu untuk di ubah , diproduksi menjadi produk
lain kemudian dijual kembali (oleh produsen) atau untuk dijual kembali (oleh
pedagang) tanpa dilakukan transpormasi fisik (proses produksi).
Pengelolaan bau ran produk
Bauran produk adalah sejumlah item produk yang
di tawarkan penjual kepada pembeli.dapat juga dikatakan bahwa bauran produk
adalah sekumpulan line produk yang di kelola oleh sebuah perusahaan (dengan
catatan bahwa perusahaan memiliki beberapa line produk).
Kalau perusahaan memiliki beberapa line produk,
maka manajemen bauran produk berada dibawah direktur pemasaran atau manajer
umum pemasaran. Di bawahnya ada manajer line produk , dibawahnya lagi ada
manajer produk ataupun manajer merek.
Seorag direktur pemasaran perlu memahami luas,
panjang, kedalaman, konsistensi bauran pemasaran
v Lebar (breadth) dari produk mix adalah banyaknya jajaran
produk yang dihasilkan dan di jual kepasar
v Dalam (Depth) dari produk mix adalah banyak variasi
produk pada masing-masing jajaran produk
v Panjang (length) dari produk mix adalah jumlah
keseluruhan unsure produk yang ditawarkan. Rata rata panjang dari produk mix
adalah jumlah unsure produk dibagi dengan jumlah lebar dari produk mix.
Konsistensi
Keempat dimensi bauran produk memberikan alternative strategi berkenaan dengan
pengelolaan bauran produk. Perusahaan dapat memanfaatkan peluang pasar.beberapa
strategiprodukk mix adalah
1. Ekstensif dengan jajaran penuh
2. Intensif dengan jajaran terbatas
3. Jajaran produk yang selektif
4. Perusahaan produk tunggal
Perusahaan dapat meningkatkan bisnis dengan
empat cara yaitu
1. Menambah line produk baru
2. Memperpanjang setiap line produk
3. Menambah variasi unruk setiap line produk/ menambah
kedalaman line produk
PRODUK BARU merupakan barang dan jasa yang pada dasarnya
berbeda dari yang telah dipasarkan sebelumnya oleh perusahaan. Pengembangan
produk baru (new product development) adalah proses pencarian gagasan untuk barang
dan jasa baru dan
mengkonversikannya ke dalam tambahan lini produk yang berhasil secara
komersial.
Pengendalian pengembangan produk
Bauran produk adalah rangkaian semua produk dan unit produk yang
ditawarkan suatu penjual tertentu pada pembeli.
Ada empat dimenasi bauran produk untuk mendifinisikan strategi
produk perusahaan :
1. Lebar : sampai dimana lini produk utamanya. Dalam hal ini
produk perawatan rambut, perawatan kesehatan, minuman ringan dsb.
2. Panjang : sampai dimana kita dapat menghitung panjang
rata-rata suatu lini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar