Total Tayangan Halaman

Senin, 10 Juni 2013

Kesepian

Kurindu disayangi
Sepenuh hati
Sedalam cintaku
Setulus hatiku
*courtesy of LirikLaguIndonesia.Net
Kuingin memiliki
Kekasih hati
Tanpa air mata
Tanpa kesalahan
*
Bukan cinta
Yang melukai diriku
Dan meninggalkan hidupku
Lagi
Tolonglah aku
Dari kehampaan ini
Selamatkan cintaku
Dari hancurnya hatiku
Hempaskan kesendirian
Yang tak pernah berakhir
Bebaskan aku
Dari keadaan ini
Sempurnakan hidupku
Dari rapuhnya jiwaku
Adakah seseorang
Yang melepaskanku
Dari kesepian ini

PEDIH

Engkau yang sedang patah hati
Menangislah dan jangan ragu ungkapkan
Betapa pedih hati yang tersakiti
Racun yang membunuhmu secara perlahan

Engkau yang saat ini pilu
Betapa menanggung beban kepedihan
Tumpahkan sakit itu dalam tangismu
Yang menusuk relung hati yang paling dalam

Hanya diri sendiri
Yang tak mungkin orang lain akan mengerti
Di sini ku temani kau dalam tangismu
Bila air mata dapat cairkan hati
Kan ku cabut duri pedih dalam hatimu
Agar kulihat, senyum di tidurmu malam nanti
Anggaplah semua ini
Satu langkah dewasakan diri
Dan tak terpungkiri
Juga bagi…

Engkau yang hatinya terluka
Di peluk nestapa tersapu derita
Seiring saat keringnya air mata
Tak mampu menahan pedih yang tak ada habisnya

Hanya diri sendiri
Yang tak mungkin orang lain akan mengerti
Di sini ku temani kau dalam tangismu
Bila air mata dapat cairkan hati
Kan ku cabut duri pedih dalam hatimu
Agar kulihat, senyum di tidurmu malam nanti
Anggaplah semua ini
Satu langkah dewasakan diri
Dan tak terpungkiri
Juga bagi..mu…

BUKAN PAHLAWAN

Di sudut kota ini melangkah sepi
Di hantui mimpi abadi
Tangis dan air mata di pinggir jalan
Dapatkah ini kan berakhir
Terkubur di pelukan pelacur jalanan
Bermahkotakan duri tajam
Tutur matamu kawan resahkan hati
Surga dan neraka menanti
aku bukan pahlawan berparas tampan
sayap-sayap pupus terbakar
salah benar semua pernah kulakukan
agar gelas kita bersulang
Pertarungan abadi setan malaikat
Luluh lantah darah mewangi
Berhamburan sejuta nafas terakhir
Dunia berhenti tertawa
agar gelas kita bersulang
walau kalah jangan menyerah
agar gelas kita bersulang

BUKA

Hai kawan masihkah kita ada di jalan yang sama
Setelah sekian lama
Seperti dulu kita bersama
Menempuh banyak cara dan rintangan

Kita tak sendiri...

Tiada pernah kita lupakan
Selalu terbuka
Selalu lepas tertawa
Banyak cerita dikisahkan
Telah kita dapatkan bersama

Kita tak sendiri...

Datanglah...
Kita 'kan s'lalu terbuka
Raihlah tangan terbuka

Kita tak sendiri...
Kita tak sendiri...

Terbuka...

 http://www.pure-saturday.com/s/index.php?option=com_content&view=article&id=68:buka-&catid=39:elora&Itemid=58

NYALA

Percayalah terang akan datang
Di saat yang tidak terduga
Dan malaikat di atas bumi
Tersenyum lepas

Kupercaya pada semua
Saatnya akan tiba
Dan pada waktunya semua akan beterbangan

Kupercaya pada semua
Saatnya akan tiba
Dan pada waktunya semua akan beterbangan

Hembusan angin di sana
Dinginkan rasa kecewa

Dimanakah kita kan berpijak
Dan terus melangkah ke depan
Tanpa ada ingatan lama terbawa kembali
Hembusan angin di sana
Dinginkan rasa kecewa

 http://www.pure-saturday.com/s/index.php?option=com_content&view=article&id=69:nyala-&catid=39:elora&Itemid=58

PULANG

Jika kita bertanya dalam hati
Apa gerangan yang kita jalani
Adakah kita sadari
Tak semudah yang kita inginkan
Jika kita terbangun pagi hari
Apa yang kita pikirkan
Sempatkah kita berjalan
Terus dan terus berjalan
Tanpa ada waktu menoleh ke belakang
Akhirnya kita harus berfikir
Semua akan berakhir
Sebelum kita pulang ke rumah
Ada saat harus berhenti
Teruslah berjalan...

 http://www.pure-saturday.com/s/index.php?option=com_content&view=article&id=77:pulang-&catid=39:elora&Itemid=58

ELORA

Tiada lagi yang kuinginkan lebih dari yang kau berikan
Tak pernah berhenti sekan datang tanpa kuminta
Selalu ada saat kubutuhkan
Apa gerangan yang terlintas
Tataplah ke atas sinar yang terang
Tunjukan apa yang kita cari
Apa yang telah kuberikan
Terbawa angin dan menghilang
Biarkan saja menghilang
Lihat ke atas sinar yang terang

 http://www.pure-saturday.com/s/index.php?option=com_content&view=article&id=72:elora-&catid=39:elora&Itemid=58

TUTUR GELAP / SAATNYA NANTI

Terjebak satu impian
Yang selalu terngiang
Kuingin akhirnya nanti menjadi satu
Dan waktu akan kujelang
Biarkan mata terpejam
Sehingga akhirnya nanti menjadi satu
Kerasnya suara angin mengajak untuk bersama
Hingga tiba saat menjadi nyata
Dan waktu akan kujelang
Mentari bersinar terang
Dan mimpi pun usai
Berakhir sudah
Kerasnya suara angin
Mentari bersinar terang
Mengajakku untuk bersama
Hingga satnya...
Kuingin saatnya nanti semua menjadi satu
Hingga tiba saatnya semua menjadi nyata
Hingga tiba saatnya nanti
Menjadi satu
Menjadi nyata

 http://www.pure-saturday.com/s/index.php?option=com_content&view=article&id=76:tutur-gelap--saatnya-nanti-&catid=39:elora&Itemid=58

TIME FOR A CHANGE TIME TO MOVE ONSINAR YANG TERANG

Review by : Rolling Stone Indonesia / HASIEF ARDIASYAH

Time for a Change, Time to Move On adalah satu lagi langkah tak lazim dari Pure Saturday. Ini adalah album lama sekaligus baru oleh grup asal Bandung tersebut; lama, dalam arti 10 dari 12 lagu yang ada di sini diambil dari ketiga album studio mereka; baru, karena ke-10 lagu itu telah direkam dan di-mixing ulang bersama kedua mantan vokalis mereka, Suar Nasution dan Satria Nurbambang.

Tak banyak yang berubah dari versi asli, di samping sound yang lebih jernih dan karakter vokal Suar kini lebih matang dan tak sekedar mengikuti gaya nyanyi Robert Smith. Ini adalah kompilasi yang representatif dari sebuah band yang karya-karyanya terus berkembang dan kualitasnya tak pernah menurun. "Kosong" dan "Silence" dari Pure Saturday (1996) menggambarkan gelisah dalam menghadapi ketidakpastian kehidupan; "Di Bangku Taman" dan "Labyrinth" dari Utopia (1999) membawa musik PS ke arah yang lebih terang sekaligus gelap; "Buka" dan "Nyala" dari Elora (2005) membuktikan bahwa mereka masih mantap tanpa Suar; dan "Pagi" dan "Spoken," dua duet antara Suar dan Satria, masing-masing termasuk lagu yang mereka paling pop dan paling rumit. Kedua lagu baru yang merangkum perjalanan PS hingga saat ini tetap menampilkan ciri khas musik mereka: permainan gitar simbiotis dan penuh efek antara Adhitya Ardinugraha dan Arief Hamdani, serta kontras antara pola bas Ade Purnama yang solid dan pukulan drum Yudhistira Ardinugraha yang sulit ditebak.

Time for a Change, Time to Move On mungkin lebih cocok bagi pendengar baru, yang penasaran dengan band yang sempat menjadi pionir musik independen ini. Sementara itu, penggemar lama akan lebih sibuk membanding-bandingkan rekaman asli dengan versi baru, serta mempertanyakan absennya lagu-lagu klasik PS seperti "Desire" atau "Coklat." Tapi rasanya semua akan sepakat bahwa ini adalah 12 lagu yang dapat membuat bangga pada musik Indonesia.

 http://www.pure-saturday.com/s/index.php?option=com_content&view=category&id=40:time-for-a-change-time-to-move-on-&Itemid=58&layout=default