Tugas 3 - IBD
Definisi Kebudayaan
Nasional
Kebudayaan Nasional
Indonesia didefinisikan adalah kebudayaan hasil produk setelah adanya Sumpah
Pemuda (1928) atau sesudah Indonesia Merdeka (1945). Sebagai pendampingnya
adalah kebudayaan yang ada di Indonesia. Kebudayaan yang ada di Indonesia ini
juga dapat dibagi dua yaitu kebudayaan etnik, seperti etnik Batak (Toba, Karo,
Mandailing, Pakpak, Simalungun), Melayu, Bali, Aceh, Minang, Sunda, Betawi,
Jawa, Sulawesi, sampai ke Papua (Irianjaya) dan lainnya serta kebudayaan asing,
seperti Arab, Belanda, Inggris dan lainnya.
Unsur-Unsur
yang Melandasi Budaya Tradisional
1. Adat istiadat
Masih kita dapat
jumpai adat-adat yang masih di pertahankan di daerah-daerah yang masih memegang
teguh pendirian atau ajaran nenek moyang mereka masing-masing. Contoh :
Yogyakarta-kejawen, badui dalam-berbaul dengan alam, DLL.
2. Kebudayaan yang kental
Susahnya masyarakat
yang sudah lama mengikuti budaya yang sudah ditanamkan sejak kecil untuk
mengubah dari kebudayaan tradisional ke budaya modern.
3. Bahasa
Bahasa merupakan alat
pengatar dalam berkomunikasi, bahasa untuk setiap walayah, bagian dan Negara
memiliki perbedaan yang sangat komplek. Dalam ilmu komunikasi bahasa merupakan
komponen komunikasi yang sulit dipahami. Bahasa memiliki sidat unik dan
komplek, yang hanya dapat dimengerti oleh pengguna bahasa tersebu. Jadi
keunikan dan kekomplekan bahasa ini harus dipelajari dan dipahami agar
komunikasi lebih baik dan efektif dengan memperoleh nilai empati dan simpati dari
orang lain
Sikap
kaum kuno terhadap kebudayaan
Budaya lokal merupakan adat istiadat, kebudayaan yang sudah berkembang (maju)
atau sesuatu yang menjadi kebiasaan yang sukar diubah yang terdapat disuatu
daerah tertentu. Budaya lokal umumnya bersifat tradisional yang masih
dipertahankan. Menurut Fischer, kebudayaan – kebudayaan yang ada di suatu
wilayah berkembang disebabkan oleh beberapa faktor antara lain lingkungan
geografis, induk bangsa dan kontak antarbangsa. Dari pendapat tersebut dapatlah
kita kaitkan dengan kebudayaan daerah yang ada di Indonesia yang memiliki
ciri-ciri khusus antarwilayah sehingga beraneka ragam. Van Volenholen membagi
masyarakat Indonesia ke dalam 19 lingkungan hukum adat yang oleh
Koentjoroningrat disebut culture area. Setiap suku memilih mempertahankan
pola-pola hidup yang sudah lama disesuaikan dengan penduduk sekitar mereka.
Lingkungan geografis yang berbeda ada yang di gunung maupun dataran rendah dan
tepi pantai, faktor ilkim dan adanya hubungan dengan suku luar menyebabkan
perkembangan kebudayaan yang beraneka macam.Contoh budaya lokal yang bersifat
abstrak misalnya Kepercayaan Kaharingan (Dayak), Surogalogi (Makasar), Adat
Pikukuh (Badui). Budaya lokal yang bersifat perilaku misalnya tari Tor-tor,
tarian Pakarena, upacara Kasadha (Masyarakat Tengger), upacara ruwatan dengan
menggelar wayang kulit berlakon “Murwokolo” (Masyarakat Jawa), orang Badui
dalam berpakaian putih dan Badui luar berpakaian biru, Bahasa Batak dan
lain-lain . Budaya lokal yang bersifat artefak misalnya rumah Gadang (Sumatera
Barat), tiang mbis ( Suku Asmat), alat musik gamelan (Jawa).
SIKAP KAUM MODERN TERHADAP KEBUDAYAAN
Kalau kaum ini membaurkan dirinya untuk kebudayaan dengan mengubah satu persatu
kebiasaannya dalam kehidupan sehari-harinya dan kalau sudah banyak aktifitas
mereka lebih cenderung menghilangan kebudayaan dari masing-masing
individualnya. Hal seperti ini yang bisa merusak sebuah negaranya. Tapi tidak
semua kaum modern ini menghilangkan kebudayaan milik mereka tetapi ada juga
kaum ini memperkenalkan kebudayaan yang mereka miliki ke mancanegara.
Dampak
Positif
a. Perubahan Tata Nilai dan Sikap
Adanya modernisasi dan globalisasi dalam
budaya menyebabkan pergeseran nilai dan sikap masyarakat yang semua irasional
menjadi rasional.
b. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan
teknologi masyarakat menjadi lebih mudah dalam beraktivitas dan mendorong untuk
berpikir lebih maju.
c. Tingkat Kehidupan yang lebih Baik
Dibukanya industri yang memproduksi alat-alat komunikasi
dan transportasi yang canggih merupakan salah satu usaha mengurangi
penggangguran dan meningkatkan taraf hidup
masyarakat.
Dampak Negatif
a. Pola Hidup Konsumtif
Perkembangan industri yang pesat membuat penyediaan
barang kebutuhan masyarakat melimpah. Dengan begitu masyarakat mudah tertarik
untuk mengonsumsi barang dengan banyak pilihan yang ada.
b. Sikap Individualistik
Masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju
membuat mereka merasa tidak lagi membutuhkan orang lain
dalam beraktivitasnya. Kadang mereka lupa bahwa mereka adalah makhluk sosial.
c. Gaya Hidup Kebarat-baratan
Tidak semua budaya Barat baik dan cocok diterapkan di
Indonesia. Budaya
negatif yang mulai menggeser budaya asli
adalah anak tidak lagi hormat kepada orang tua, kehidupan bebas remaja, dan
lain-lain.
d. Kesenjangan Sosial
Apabila dalam suatu komunitas masyarakat hanya
ada beberapa individu yang dapat mengikuti arus modernisasi dan globalisasi maka
akan memperdalam jurang pemisah antara individu dengan individu lain yang
stagnan. Hal ini menimbulkan kesenjangan sosial.
Kesenjangan social menyebabkan adanya jarak antara si kaya dan si miskin
sehingga sangat mungkin bias merusak kebhinekaan dan ketunggalikaan Bangsa
Indonesia.
Tantangan Pengembangan Kebudayaan Nasional
Ada beberapa tantangan yang saat
ini harus segera kita sikapi bersama secara positip untuk menjaga kebudayaan
bangsa sebagai berikut :
1. Seringnya terjadi interaksi negatif
antar-budaya/kelompok masyarakat tertentu konflik antar-suku/etnis, efek
negatif globalisasi dan maraknya aksi teror dapat memudarkan jati diri budaya
bangsa.
Tantangan ke depan kita adalah memanfaatkan peran media untuk memelihara dan melestarikan nilai-nilai tradisi luhur seperti, cinta tanah air, nilai solidaritas sosial, dan keramahtamahan yang menjadi identitas budaya yang berfungsi sebagai perekat persatuan bangsa dalam segenap aspek kehidupan masyarakat.
2. Keterbatasan sarana dan prasarana kesenian, menurunnya minat masyarakat dalam menonton kegiatan seni-budaya, terjadinya pembajakan karya seni dan budaya dapat menghambat dan memudarkan potensi budaya lokal.
3. Masih maraknya kasus pencurian benda cagar budaya dan situs; serta tidak terawatnya bangunan bersejarah. Hal tersebut menunjukkan bahwa masih kurangnya apresiasi, pemahaman, komitmen, dan kesadaran tentang arti pentingnya warisan budaya dengan berbagai kandungan nilai-nilai luhurnya.
Tantangan ke depan kita adalah memanfaatkan peran media untuk memelihara dan melestarikan nilai-nilai tradisi luhur seperti, cinta tanah air, nilai solidaritas sosial, dan keramahtamahan yang menjadi identitas budaya yang berfungsi sebagai perekat persatuan bangsa dalam segenap aspek kehidupan masyarakat.
2. Keterbatasan sarana dan prasarana kesenian, menurunnya minat masyarakat dalam menonton kegiatan seni-budaya, terjadinya pembajakan karya seni dan budaya dapat menghambat dan memudarkan potensi budaya lokal.
3. Masih maraknya kasus pencurian benda cagar budaya dan situs; serta tidak terawatnya bangunan bersejarah. Hal tersebut menunjukkan bahwa masih kurangnya apresiasi, pemahaman, komitmen, dan kesadaran tentang arti pentingnya warisan budaya dengan berbagai kandungan nilai-nilai luhurnya.